Senin, 05 Januari 2015

PENCIPTA ALAM SEMESTA

Penciptaan alam semesta
Pernahkah kamu berpikir tentang bagaimana alam semesta yang  tak berujung ini dapat muncul?
Bagaimana bisa bumi, matahari, bulan serta bintang-bintang yang berukuran sangat besar tersebut terjadi?
Apakah kamu tahu bahwa alam semesta ini penuh  dengan benda-benda menarik seperti halnya bumi,
bulan dan matahari? Tahukah kamu bahwa ada suatu keseimbangan di alam semesta ini yang
menjadikannya tepat bagi kehidupan? 
Mari kita mulai mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi, dan bagaimana Allah menciptakan
alam semesta ini.

Ketika Alam Semesta Belum Ada! 
Pada jaman dahulu kala, pengetahuan manusia mengenai alam semesta sangatlah terbatas.
Peralatan untuk meneliti angkasa tidaklah secanggih sekarang. Karenanya, kadangkala manusia berpikir
yang aneh-aneh tentang munculnya alam semesta.  Pendapat bahwa alam semesta itu ada dan selalu ada
merupakan yang paling “lucu”. Sebelum manusia memiliki teleskop dan peralatan lain untuk mengamati
angkasa, banyak yang mengatakan dengan sekehendak hatinya bahwa alam semesta ini tak memiliki
permulaan, namun telah ada dan akan terus ada selamanya. 
Tentu saja itu tidak masuk akal! Rumah dan juga sekolahmu dibangun pada suatu waktu tertentu.
Bahkan tulisan yang sedang kamu baca ini pun ditulis  pada suatu waktu tertentu. Seperti halnya kamu,
ibu dan ayahmu memiliki hari lahir. Berarti segala sesuatu baik benda hidup maupun tidak, muncul pada
waktu tertentu. Pernyataan “alam semesta tidak memiliki asal mula, karena ia selalu ada”, sangatlah
menggelikan. Tak seorangpun mempercayai pernyataan tersebut sekarang. 
Kami akan memberimu sebuah contoh: suatu pagi kamu berjalan ke sekolah, anggap kamu
memalui jalan lain dan menemukan sebuah patung. Apa yang kamu pikirkan? Tentu kamu akan berpikir,
“seorang pemahat telah membuat patung tersebut dan menaruhnya  disitu,” benarkah demikian?
Bagaimana kalau ada seorang kawanmu yang berkata,  ”Tidak, patung ini selalu ada di sini, tidak ada
seorangpun yang memahatnya.”? Mungkin kamu akan berkata padanya, “Jangan bercanda! Setiap karya
seni pasti ada yang membuat!” Iya kan?
Orang-orang yang menganggap bahwa alam semesta ini selalu ada memiliki pikiran yang lebih
menggelikan daripada kawanmu yang mengatakan bahwa patung itu memang selalu ada di sana. Sebuah

patung hanyalah batu yang dipahat, sedangkan alam semesta memiliki banyak sekali benda-benda langit
dan sistem yang jauh lebih rumit dan ruwet daripada sebongkah batu. 
Berkat penemuan astronomi, semakin jelas pula kesalahan pernyataan bahwa alam semesta selalu
ada. Penyelidikan tersebut menunjukkan bahwa, sebagaimana benda lainnya, alam semesta pun memiliki
asal mula.
Orang pertama yang membuktikan bahwa alam semesta memiliki awal mula adalah seorang
astronom yang bernama Edwin Hubble. (Ingat ya, astronom adalah orang yang mempelajari ruang
angkasa, bintang, dan galaksi). Pada suatu hari di tahun 1929, dengan menggunakan teleskop berukuran
raksasa, ia mendapati bahwa bintang-bintang itu bergerak.
Gerakan mereka bukanlah pergerakan yang biasa. Bintang-bintang terus menerus bergerak
menjauhi kita. Selain itu, mereka juga bergerak saling menjauh satu dengan lainnya. Bila segala sesuatu
yang ada di dalam alam semesta bergerak saling menjauh satu sama lain berarti alam semesta terus-
menerus bertambah besar. 
Belum genap seratus tahun manusia memahami hal tersebut. Sekarang,  semua ilmuwan sepakat
bahwa bintang-bintang bergerak saling menjauh satu  sama lain sebagaimana mereka juga bergerak
menjauhi bumi. 
Pergerakan bintang-bintang tersebut memberikan informasi yang sangat penting mengenai
penciptaan alam semesta. Kenyataan bahwa bintang-bintang saling menjauh satu dengan yang lainnya
menunjukkan bahwa dahulu kala mereka itu saling berdekatan. Menurut para ilmuwan, 15 milyar tahun
yang lalu alam semesta merupakan suatu titik tunggal sebesar ujung jarum. Alam semesta kita ini muncul
ketika titik kecil tadi meledak. 
Sekarang ayo kita tuliskan apa saja yang telah kita ketahui: 
-  Bintang-bintang terus-menerus bergerak
-  Bintang-bintang selalu bergerak menjauhi kita 
- Jika kita dapat memutar mundur waktu, kita akan melihat bahwa bintang-bintang tersebut akan
terus saling mendekat. Hingga akhirnya seluruh alam semesta berkumpul dalam suatu titik. 
Jika kita lanjutkan terus, titik tersebut akan menghilang. Berarti alam semesta muncul dari sesuatu
yang tidak ada: Allah telah menciptakannya. 
Mungkin kamu akan lebih memahami makna “ketiadaan” dengan menjawab tiga pertanyaan
sederhana berikut ini:
1.  Berapa usiamu setahun yang lalu?
  Kamu mungkin menjawab “setahun lebih muda.” 
2.  Jika kamu menghitung mundur usiamu dari tahun ke tahun, umur berapa yang terakhir kamu
dapatkan? 
  Jawabanmu pastilah “satu.” Setahun setelah kelahiranmu, kamu berusia satu tahun. Ketika
kamu dilahirkan tentunya kamu belum memilioki usia. Jadi bisa dianggap sebagai “usia ke nol.” 
3.  Pikirkan sejenak tahun sebelum kamu dilahirkan! Berapa usiamu saat itu? Dimana kamu saat
itu?
Seharusnya kamu jawab dengan mengatakan, “Aku tidak ada di sekitar itu.”
Kamu tidak ada sebelum ibumu hamil. 
Jika kita juga memutar mundur waktu untuk badanmu, kamu akan tahu bahwa badanmu pun akan
hilang diakhir putaran waktu. Setiap kita kembali  ke masa lalu, badanmu akan mmengecil dan menjadi
lebih kecil lagi, sampai akhirnya kamu menjadi seorang bayi dalam rahim ibumu. Jika kita teruskan lagi,
kamu akan sampai pada saat di mana ibumu belum hamil.
Jadi, alam semesta tidak  ada sebelum diciptakan oleh Allah. Jika kita memutar mundur waktu,
alam semesta akan menjadi lebih muda. Ia akan mengecil, hingga berupa sebuah titik kecil tak berarti dan
akhirnya lenyap. Semua itu menandakan bahwa alam semesta telah “diciptakan.”
Sementara itu, ayo kita mengingat kembali kata  “penciptaan” yang kita pakai untuk menjelaskan
munculnya sesuatu menjadi ada dari ketiadaan. Hanya Allah yang mampu menjadikan sesuatu dari
ketiadaan. Jadi, hanya Allah yang mampu “menciptakan” sesuatu. Manusia juga mampu membuat suatu
benda yang sebelumnya tak ada. Misalnya, mereka bisa melukis suatu gambar. Mereka bisa membuat
kapal. Namun sebenarnya manusia dapat membuat  sesuatu itu dengan menggunakan bahan-bahan yang
telah tersedia di bumi dan dengan mencontoh apa-apa saja yang telah ada di bumi. Karena itu, kita tak
bisa menyebutnya sebagai “penciptaan.” Penciptaan adalah menjadikan sesuatu “ada” dari sesuatu yang
“tiada” tanpa contoh sebelumnya. Allah telah menciptakan segala sesuatu di alam semesta ini, termasuk
bumi, dari sesuatu yang tak ada. 
Manusia mencontoh apa saja yang telah diciptakan Allah, bahkan ketika manusia melukis sesuatu.
Jika kamu diminta menggambar pemandangan diatas kertas, apa yang akan kamu gambar? Tentunya
kamu akan menggambar matahari, gunung, pohon-pohon hijau, pelangi dan  lautan. Bagaimanapun,
pernahkah kamu berpikir bahwa tak mungkin kamu menggambar sebatang pohon jika kamu belum
pernah melihatnya? Bayangkan tentang seseorang yang telah buta sejak lahir. Ia hanya tahu bahwa
matahari itu bulat dan terang, jika seseorang menjelaskan kepadanya. Ia hanya akan memiliki gambaran
tentang sesuatu jika ia melihatnya. 
Anak-anak yang baik! Sebagaimana contoh-contoh yang telah diperlihatkan, hanya Allah-lah yang
memiliki kekuatan untuk menciptakan sesuatu tanpa contoh sebelumnya. Alqur’an, Kitab Allah yang
dikirimkan bagi seluruh umat manusia sebagai pedoman, mengatakan pada kita: 

Dialah Pencipta langit dan bumi … (QS. Al-An’am:101)

Sekarang, saatnya kita belajar, bagaimana Allah menciptakan alam semesta. Kamu harus
bersungguh-sungguh mendengarkan bagaimana suatu peristiwa besar terjadi.

Big bang dan mengembangnya alam semesta
Kamu telah mengetahui bahwa milyaran tahun silam alam semesta ini hanyalah berupa titik kecil.
Sekarang waktunya kita pelajari bagaimana titik kecil ini mulai mengembang secara tiba-tiba. 
Barangkali kamu menonton film kartun di TV. Biasanya, dalam film-film itu sang musuh
menghalau sang pahlawan dan sang pahlawan berusaha keras agar  dapat lolos. Satu hal yang sering
dilakukan adalah dengan menggunakan dinamit. Misalnya, musuh Bug Bunny meletakkan dinamit di
rumahnya, atau musuh Road Runner yang meletakkan dinamit di jalan yang akan dilaluinya. Dalam
setiap kejadian, para pahlawan itu berusaha lolos dari ledakan itu dengan cara yang luar bisa. 
Sekarang coba lihatlah ledakan itu. Misalkan, sang pemburu menangkap Bug Bunny dengan
meletakkan dinamit di dalam rumah bawah tanahnya. Apa yang terjadi saat meledak? Tanah berhamburan
dan butiran-butirannya saling menjauh satu sama lain, benar bukan? Sebelum ledakan, tanah itu menyatu.
Akan tetapi, butir-butiran tanah kecil tiba-tiba berpencar dan saling menjauh satu sama lain setelah
ledakan itu terjadi. 
Bermilyar-milyar tahun yang lalu, alam semesta terjadi setelah adanya suatu ledakan. Pecahan
yang jumlahnya amat banyak pun muncul bersama dengan ledakan ini. Bagian pecahan tersebut saling
menjauh dan berhamburan, sebagaimana butiran kecil tanah yang berhamburan tadi. Akhirnya
terbentuklah alam semesta dengan segala isinya.
Ledakan tersebut, yang merupakan awal dari penciptaan alam semesta oleh Allah, kemudian
disebut Big Bang. Ketika ledakan raksasa ini terjadi, alam semesta mulai tumbuh dan mengembang terus-
menerus hingga sekarang. 
Sebelum melangkah lebih jauh, ayo kita ingat kembali apa saja yang sudah kita ketahui:
1. Pada awalnya tidak ada Alam Semesta;
2. Alam semesta muncul setelah ledakan suatu titik kecil;
3. Setelah ledakan tersebut, terdapat banyak sekali terdapat pecahan-pecahan yang akhiernya
membentuk alam semesta kita, kemudian pecahan-pecahan itu mulai bergerak saling menjauh satu sama
lain;
4. Alam semesta mengembang karena semua benda-benda di dalamnya terus bergerak saling
menjauh satu sama lain.
Semua ini adalah bukti kekuatan Allah yang tak  terbatas. Bahkan jika semua orang di dunia ini
berkumpul bersama, mereka tak  akan pernah bisa sekalipun membuat tiruan terburuk alam semesta.
Bahkan jika semua bahan yang ada di bumi dikumpulkan, tetap saja manusia tidak mampu meniru
ledakan sedahsyat Big Bang. Segala kekuatan adalah milik Allah Yang Menciptakan segala sesuatu.
Dengan terus membaca buku ini, kamu akan lebih mengerti luasnya alam yang Allah ciptakan dengan
kearifan dan kekuatanNya. 

Keteraturan yang muncul dari suatu ledakan
Wahai sobat, bila kamu bayangkan, maka tak ada ledakan yang menghasilkan keteraturan. Sebaliknya,
sebuah ledakan merusak keteraturan yang telah ada, bahkan membahayakan segala sesuatu yang ada di
sekitarnya. Bom dengan daya ledak tinggi akan meruntuhkan gedung menjadi tak berbentuk. Bom terkuat
di dunia adalah bom atom. Ketika dijatuhkan, bom ini akan menghancurkan seluruh kota yang menjadi
sasarannya.
Kekuatan ledakan Big Bang jauh lebih kuat daripada milyaran bom atom. Sebaliknya, ternyata Big
Bang justru menghasilkan sebuah keteraturan yang sangat sempurna. Bumi ini, yang dirancang dengan
sangat baik agar sesuai dengan kebutuhan kita, juga terjadi setelah ledakan itu.
Bagaimana bisa Big Bang menghasilkan suatu keteraturan yang sempurna? 
Allah menciptakan alam semesta dari ketiadaan dengan ledakan besar tersebut. Dengannya, Allah
menciptakan alam semesta dengan keteraturan yang sempurna.
Jawaban selain itu adalah salah. Misalnya,  adalah tidak rasional untuk mengatakan bahwa
keteraturan itu terjadi secara kebetulan setelah ledakan terjadi. Coba perhatikan penjelasan berikut ini:
Apa yang akan terjadi dengan pasir pantai jika sebuah bom dijatuhkan disana? Butir-butiran pasir
akan berhamburan kesana kemari, benar begitu? Bagaimana menurutmu jika seseorang mengatakan ada
sebuah istana yang terbentuk karena ledakan dahsyat di pantai? Kamu mungkin akan menganggapnya
tidak waras atau sedang membual. Sama halnya  dengan orang yang menganggap bahwa alam semesta
muncul dengan sendirinya adalah orang gila. Terlalu banyak terdapat hal-hal terperinci, seperti
kesetimbangan dan keteraturan yang sempurna dalam alam semesta yang sangat luas ini, yang jauh lebih
rumit daripada sebuah istana pasir. 
Jadi, keteraturan yang sempurna di alam semesta ini membuktikan bahwa alam semesta tidaklah
terjadi dengan sendirinya. Setiap keteraturan dan kesetimbangan yang ada merupakan bukti dari kearifan
Allah Maha Luas.

Al Qur'an memberi tahu kita tentang alam semesta
Allah menurunkan Kitab Suci Al Qur’an bagi manusia. Al Qur’an memberikan informasi paling
akurat tentang segala hal. Karena setiap yang tercantum di dalam Al Qur’an merupakan Firman Allah
Yang Maha Agung dan Maha Perkasa. Namun, ketika Al Qur’an diturunkan, ilmu pengetahuan dan
teknologi masih belum secanggih sekarang. Bahkan,  hingga saat ini, tak seorang pun mampu membuat
penelitian mengenai semua hal-hal yang tercantum dalam Alqur’an. Meskipun demikian, saat ini ilmu
pengetahuan dan teknologi telah sangat maju. Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan seluruhnya sesuai dengan
yang tercantum dalam Alqur’an. Alqur’an mengabarkan pada kita bahwa langit dan bumi –alam semesta-
dahulu merupakan satu kesatuan, tapi kemudian Allah memisahkannya. Dalam Alqur’an, fakta ilmiah ini
digambarkan sebagai berikut:

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu
bahwasannya langit dan bumi itu dahulunya adalah sesuatu yang padu, kemudian Kami pisahkan
antara keduanya …. (Surat al-Anbiya': 30)


 Mari kita cermati ayat tersebut: 
- Kata “langit” meliputi seluruh penjuru langit, termasuk ruang angkasa. 
-Pernyataan “langit dan bumi itu dahulunya adalah sesuatu yang padu” menggambarkan
segala sesuatu di alam semesta ini dahulunya bersatu padu. 

Akhirnya, pernyataan ”kemudian Kami pisahkan antara keduanya” menjelaskan bahwa alam
semesta menjadi berkeping-keping dengan adanya suatu ledakan. 
Contoh ini membuktikan dua fakta penting:
- Alqur’an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah. 
-  Berita yang diberikan oleh Alqur’an adalah yang paling benar. Karena Allah, Yang
menciptakan alam semesta ini  menurunkan Alqur’an, sedangkan Allah yang paling tahu apa yang telah
Dia ciptakan. 
Dalam Bab ini, kita lihat bahwa Allah menciptakan alam semesta ini dari ketiadaan. Kini,
bersiaplah untuk mulain menjelajahi alam semesta, yang menunjukkan betapa Tak Terbatasnya
Pengetahuan dan Kekuatan Allah.

Relawan Penyedia Logistic By Racmadz Az Zavran